Media massa merupakan alat bantu utama dalam proses komunikasi
massa, sebab komunikasi massa sendiri secara sederhana berarti, kegiatan
komunikasi dengan menggunakan media massa. Selain itu, media massa hanya
menampilkan informasi yang variatif dengan sajian-sajian informasi yang lebih
aktual.
Perkembangan
media masa saat ini merupakan kebutuhan, dalam mendukung berbagai aktifitas
masyarakat urban. Dalam era global saat ini teknologi yang berkembang, kian
memudahkan masyarakat dalam memperoleh informasi secara cepat dan mengikuti
perkembangan . Media massa, seperti halnya pesan lisan dan isyarat sudah
menjadi bagian tak terpisahkan dari komunikasi manusia.
Perkembangan
teknologi menyebabkan munculnya beragam penggunaan bahasa sesuai dengan media
yang digunakan. Teknologi informasi menjadi babak baru tata dunia dan
perkembangan komunikasi manusia. Revolusi komunikasi ini apabila diurutkan
dapat dimulai dari tahap pralisan, lisan, tulisan, cetakan, media massa,
cybernetic hingga media elektronik.
Ø Riwayat
Komunikasi dan Sejarah Kemanusiaan
Riwayat
perkembangan komunikasi antarmanusia adalah sama dengan sejarah kehidupan
manusia itu sendiri. Menurut Nordenstreng dan Varis (1973) dalam (Nasution,
1989: 15), ada empat titik penentu yang utama dalam sejarah komunikasi manusia,
yaitu:
1. Ditemukannya
bahasa sebagai alat interaksi tercanggihi manusia.
2. Berkembangnya
seni tulisan dan berkembangnya kemampuan bicara manusia menggunakan bahasa.
3. Berkembangnya
kemampuan reproduksi kata-kata tertulis (written words) dengan menggunakan alat
pencetak, sehingga, memungkinkan terwujudnya komunikasi massa yang sebenarnya.
4. Lahirnya
komunikasi elektronik, mulai dari telegraf, telepon, radio, televisi hingga
satelit.
Dalam
sejarah masyarakat manusia menandakan penggunaan komunikasi oleh manusia untuk
mengatasi jarak yang lebih jauh atau dengan lainnya, yang tak mungkin dicapai
hanya dengan berbicara dalam jarak yang normal. Sejak zaman pra sejarah,
manusia menyampaikan sesuatu yang ditemukan kepada manusia lain, atau mereka
menyampaikan peringatan bila ada bahaya kepada manusia lain, menyampaikan
adanya ancaman alam, binatang buas, bahkan adanya ancaman dari manusia lain dan
sebagainya, biasanya diakukan dengan berteriak dan apabila jaraknya jauh, maka
mereka akan berteriak sekuat-kuatnya untuk meningkatkan jangkauan komunikasi
suara sehingga dapat mencapai seluruh kelompok masyarakat.
Menurut
Nasution, (1989:17) sekitar 500 tahun sebelum Masehi, Raja Persia Darius
menempatkan prajuritnya di setiap puncak bukit lalu saling berteriak satu sama
lain, sehingga jarak 450 mil dapat diliput selama dua hari. Begitu pula
digunakannya beduk atau kentungan untuk menyampaikan pesan agar kedengaran
hingga jarak yang cukup jauh. Termasuk juga penggunaan asap dalam komunikasi
jarak jauh pada siang hari dan api unggun pada malam hari. Hal tersebut
merupakan permulaan manusia mengenal komunikasi jarak jauh, yaitu melampaui
jarak bermil-mil. Inovasi ini juga membuat biaya komunikasi menjadi turun.
Periode
yang menentukan berikutnya dalam sejarah masyarakat manusia setelah tumbuhnya
desa adalah lahirnya negara nasional sekitar 5000 hingga 7000 tahun yang silam
dengan ditaklukkannya Mesopotamia oleh Sumeria. Dibanding dengan desa, negara
permulaan ini merupakan suatu masyarakat yang relatif besar, dengan penduduk
puluhan ribu, dan dengan suatu organisasi militer untuk pertahanan masyarakat.
Penggunaan budak sebagai tenaga kerja dalam suatu negara yang terorganisir tersebut
membebaskan anggota masyarakat yang lain dari keharusan melaksanakan tugas
secara langsung dalam kaitan memperoleh kehidupan. Pekerjaan baru terus tumbuh,
di samping pertanian, pembagian tenaga kerja juga bertambah, dan fungsifungsi
yang ada dalam masyarakat menjadi semakin terurai dan beragam (diversified).
Ragam jenis pekerjaan baru dalam masyarakat ini seperti perdagangan, berarti
suatu peningkatan yang penting dalam komunikasi antar berbagai masyarakat. Para
pedagang membawa informasi mengenai tempat-tempat lain dan menyampaikan
pengalaman mereka secara oral kepada orang Sosiologi Komunikasi dan Teknologi
Informasi (Nasution, 1989).
Kemampuan
manusia melakukan komunikasi secara oral ini lama-kelamaan mengalami kendala,
ketika manusia semakin banyak dan tempat manusia satu dengan manusia lainnya
semakin jauh. Ketika clan semakin banyak, tribe semakin besar dan hidup mereka
semakin terpisah, bahkan di antara tribe sudah menjadi desa. Desa satu dengan
lainnya juga saling terpisah dalam jarak yang semakin jauh untuk menghindari
kontak-kontak fisik yang tidak meng- untungkan dari segi keamanan dan privasi.
Dalam
keadaan bahwa sebuah desa telah berkembang menjadi masyarakat yang lebih ramai
dari sekadar tribe dan clan, maka informasi dan bentuk-bentuk pemberitahuan
lainnya dilakukan dengan memilih orang yang suaranya lebih nyaring atau
menggunakan alat seperti corong yang dapat membantu suara sampai ke tempat yang
lebih jauh.
Namun
untuk menyampaikan pada masyarakat yang hidupnya terpisah-pisah dalam tribe
atau desa-desa yang jauh, maka konsep penggunaan komunikasi dengan teriakan
mengalami teknik yang berubah, yang digabungkan dengan teknik lainnya, seperti
tulisan, berkuda, burung merpati dan sebagainya, termasuk kemudian manusia
menggunakan media untuk menyampaikan pesan komunikasi dari satu manusia ke
manusia lain, dari satu masyarakat ke masyarakat lainnya yang akan dibicarakan
pada bagian lain.
Ø Perkembangan Media dan
Teknologi Komunikasi
Dalam salah satu buku tulisan
Everett M.Rogers yang berjudul Communication Technology; The New Media in
Society (1986), ia mengatakan bahwa dalam hubungan komunikasi di masyarakat,
dikenalempat era komunikasi, yaitu: era tulis, era media cetak, era media
telekomunikasi, dan era media interaktif.
a)
Era Tulis
Perkembangan media tulis telah lama dikenal masyarakat dan menjadi
pertanda permulaan peradaban sebuah bangsa. Dari kemampuan menulis memungkinkan
terpeliharanya struktur sosial diberbagai wilayah. Kita bisa mengambil contoh
seperti peradaban Mesir Kuno yang dikenal sejak tahun ±600 SM (kira-kira 2605
tahun yang lalu). Ditemukannya papyrus (asal mula kertas tempat menulis) dan
alat transportasi perahu, maka pemerintah di masa itu bisa memelihara
integritas masyarakat di sepanjang lembah nil. Seperti juga kebudayaan cina
yang sudah mulai mengenal budaya tulis kira-kira 3505 tahun lalu. Dengan media
tulislah kebudayaan suatu golongan bahkan lebih besar dari itu yaitu bangsa
dikenal oleh umat manusia, dari media tulis juga budaya itu terarsip dan
tersimpan dalam berbagai bentuk.
Berbagai macam temuan budaya tulis di berbagai bangsa didunia
dapat di temukan dalam bentuk relief, grafik, ukiran, tanda, dan
simbol yang dibuat pada dinding-dinding bangunan, batu, kayu, pelepah pohon,
dan lainnya.
b)
Era Cetak
Beberapa abad kemudian baru masyarakat terbiasa dengan mencetak
huruf secara manual pada gelas, ornamen, tembok, kayu, dan sebagainya.
Eksistensi Era ini semakin kuat manakala Elegi Gutenberg menemukan mesin cetak
pada tahun 1450 sehingga muncul sejumlah surat kabar.
Percetakan, kemudian meningkatkan cara-cara dan kemudahan manusia
untuk saling berhubungan dan menyampaikan sesuatu. Potensi yang dimiliki
percetakan inilah menurut analisis Bell (1979) yang memungkinkan terjalinnya
masyarakat industrial. Percetakan telah terbukti berfungsi sebagai basis bagi
menyebarnya kemampuan “melek huruf” dan pondasi untuk terselenggaranya
aktifitas pendidikan secara massa. Bukan suatu kebetulan jika teknologi
percetakan adalah faktor kunci menuju terjadinya Renaissance dan
Revolusi Industri. Era media cetak ini bertahan cukup lama yaitu sekitar empat
abad.
Media cetak dari segi formatnya dibagi menjadi enam yaitu:
1.
Koran
atau surat kabar (ukuran kertas broadsheet atau 1/2 plano)
Surat
kabar merupakan media cetak yang terbit setiap hari secara teratur. Tulisannya
dalam entuk berita, artikel, feature (cerita human interest atau profil),
tajuk. Informasi yang disajikan lengkap menjawab pertanyaan rumusan 5 W + 1 H.
Isi informasi ditujukan untuk mempengaruhi atau mempersuasikan secara
rasional/pikiran.
Kelebihan
surat kabar adalah harganya murah, informasinya lengkap dan selalu actual
(baru), mudah dan cepat menjangkau khalayak yang diinginkan, mudah dibawa dan
disimpan. Sementara kekurangannya adalah isi pesan singkat, penyajian
gambar/foto kurang menarik, pesan hanya bisa disampaikan bagi public yang
memiliki kemampuan membaca.
2.
Tabloid
(1/2 broadsheet)
Tabloid sebenarnya
adalah istilah suatu format surat kabar yang
lebih kecil (597 mm × 375 mm) dari ukuran standar koran harian. Istilah ini
biasanya dikaitkan dengan penerbitan surat kabar reguler non harian (bisa
mingguan, dwimingguan, dan sebagainya), yang terfokus pada hal-hal yang lebih
"tidak serius", terutama masalah pesohor,olahraga, kriminalitas, dan
lain-lain. Meskipun demikian, dalam beberapa tahun terakhir, beberapa surat
kabar harian seperti Republika dan Koran Tempo telah
pula mulai menggunakan format tabloid.
3.
Majalah
(1/2 tabloid atau kertas ukuran folio atau kuarto)
Majalah
adalah media yang digunakan untuk menghasilkan gagasan feature dan publisitas
bergambar untuk bahan referensi di masa mendatang. Majalah biasanya terbit
seminggu sekali dan dapat dibaa pada saat senggang atau santai. Kelebihan
majalah adalah menyajikan informasi yang tidak hanya menjawab secara lengkap
pertanyaan 5 W + 1 H, tetapi juga tuntas dengan bahasan dari berbagai sisi,
dicetak dengan kertas yang menarik dan berkualitas, sehingga mampu menampilkan
gambar-gambar yang lebih menarik, publiknya khusus, bisa disimpan dalam waktu
yang lama sebagai bahan referensi. Sementara kelemahannya ialah pesan tidak
bisa segera diperoleh public, harganya relative mahal, serta biaya produksi
lebih mahal dari surat kabar.
4.
Buku
(1/2 majalah)
Buku adalah
kumpulan kertas atau
bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan
berisi tulisan ataugambar. Setiap sisi dari
sebuah lembaran kertas pada buku disebut sebuah halaman.
5.
Newsletter
(folio atau kuarto, jumlah halaman lazimnya 4-8 halaman)
Nawala (bahasa Inggris: Newsletter) merupakan alat komunikasi yang
digunakan seorang humas dalam
memberikan informasimengenai perusahaan, baik
menyangkut produk yang
dihasilkan, orang yang terlibat, serta informasi lain yang dapat membantu
publiknya dalam berhubungan dengan urusan bisnisnya. Pengiriman
nawala secara teratur memungkinkan pihak yang terkait untuk mengetahui
perkembangan informasi dan
keadaan dalam perusahaan.
6. Buletin (1/2 majalah, jumlah halaman lazimnya 4-8)
Buletin adalah
publikasi (oleh organisasi) yang yang mengangkat perkembangan suatu topik atau
aspek tertentu dan diterbitkan/ dipublikasikan secara
teratur (berkala) dalam waktu yang relatif singkat (harian hingga bulanan).
Buletin
ditujukan kepada khalayak yang lebih sempit, yang berkaitan dengan bidang tertentu
saja. Tulisan dalam buletin umumnya singkat dan padat (mirip berita) dimana digunakan
bahasa yang formal dan banyak istilah teknis berkaitan dengan bidang tersebut.
c)
Era Telekomunikasi
Diawali dengan ditemukannya
radio telegraf oleh Markis Gugliemo Marconi yang kemudian mendirikan perusahaan
telegraf tanpa kawat tahun 1897. Kemudian teknologi telegraf dikembangkan oleh
Alexander Graham Bell menjadi telepon pada tahun 1870. Di Indonesia hanya 12
tahun setelah telepon itu ditemukan, jaringan telepon lokal pertama dibuka di
Jakarta tahun 1882, disusul oleh telepon interlokal tahubn 1896 yang
menghubungkan Jakarta-Semarang-Surabaya.
Tak lama berselang, setelah
ditemukannya telepon. Ditemukan electrische teleskop sebagai perwujudan gagasan
seorang mahasiswa dari berlin (Jerman Timur) yang bernama Paul Nipkov, untuk
mengirim gambar melaluiudatra dari satu tempat ke tempat lain. Hal ini terjadi
antara tahun 1883-1884. Dan kemudian Nipkov diakui sebagai ‘Bapak’ Televisi.
Booming penemua televisi tidak
bertahan lama, karena akhirnya teknologi digital telepon dapat digabung dengan
televisi sehingga lahir komputer pada tahun 1960-an yang kemudian berkembang
amat pesat. Di Era Telamatika inilah ditemukan berbagai sarana yang
memungkinkan manusia berhubungan satu sama lain tanpa harus terhalang oleh
faktor jarak, kecepatan, dan bahkan waktu. Kemajuan teknologi ini
seringkali disebut sebagai media elektronik. Besarnya kemampuan berkomunikasi
yang ditawarkan oleh teknologilah menjadi mungkinkan adanya bantuan peralatan
elektronik.
d)
Era Komunikasi Interaktif
Lahirnya era komunikasi
interaktif ditandai dengan terjadinya diversifikasi teknologi informasi dengan
bergabungnya telepon, radio, komputer, dan televisi menjadi satu dan menandai
teknologi yang disebut dengan internet. Internet merupakan perkembangan dari
penemuan komputer sebelumnya yang mengalami perkembangan ekstra cepat sampai
pada tahun 1990-an (teknologi internet lahir).
Internet begitu memukau dengan
varian-varian programnya yang seolah menjadikan bumi ini dalam cengkraman
teknologi. Tidak saja mampu mentransmisikan berbagai informasi, internet juga
mampu menciptakan dunia baru dalam realitas kehidupan manusia, yaitu sebuah
realitas materialistis yang tercipta dalam dunia maya. Menghubungkan
komputer-komputer pribadi yang paling sederhana hingga yang paling canggih,
memanfaatkan struktur jaringan komputer yang saling berhubungan, internaet
mamppu memberi layanan bagi para penggunanya berupa E-mail, Netnews,
Telnet, File Transfer Protocol (FTP) dan World Wide Web (WWW).
Perkembangan lain dari internet
adalah mesin pencari dan lacak, seperti browser dan search engines.
Dengan mesin ini segala informasi dari situs manapun dapat dilacak. Fungsinya
yang hyperlink multimediamembantu para penggunanya untuk melakukan
browsing secara cepat dan sistematis. Posisi pengguna tidak lagi menerima apa
yang diberitakan namun juga bisa mencari dan mengirimkan informasi yang
relevan.
Aplikasi Internet yang
melugaskan adanya cyber communication oleh Kadir (2003:370)
antara lain: A. Surat Elektronis. B. Surat bersuara (voice mail). C. Forum
diskusi. D. Sitem percakapan tertulis (cht). E. Konferensi Suara. F. Konferensi
video. G. Sistem Pertemuan Elektronis.
Perkembangan terbaru internet
yaitu Intenet yang dalam perkembangannya mampu mentransmisikan lima jenis media
(teks, grafik, suara, musik dan animasi) terkini mampu membawa media keenam
yaitu video. Adanya video membuat internet memiliki bandwith yang lebar untuk
membawa signal video. Oleh karenanya dimungkinkan adanya layanan-layanan VOD
(Video on Demand) dimana penggunanya bisa memilih program yang diinginkan
dengan bebas. Misalnya, kita hanya ingin menonton lima menit dari berita
sepanjang 30 menit, kita dapat langsung memilih bagian yang kita inginkan.
Ketika ingin menonton film diwaktu luang, kita bebas memulihnyatanpa dibatasi
oleh jadwal programnya
Selain
Rogers yang mengelompokkan teknologi komunikasi dalam beberapa era; tulis,
cetak, media telekomunikasi, media komunikasi interaktif, maka Haag dkk. (2000,
dalam Kadir 2003:14) membagi teknologi komunikasi-informasi menjadi 6 kelompok,
yaitu:
1.
Teknologi
masukan (input technology).
2.
Teknologi
keluaran (output technology).
3.
Teknologi
perangkat lunak (software technology).
4.
Teknologi
penyimpan (storage technologi/).
5.
Teknologi
telekomunikasi (telecomm u nicat ion technology).
6.
Mesin
pemroses (processing machine) atau lebih dikenal dengan istilah CPU.
Sementara
itu, Sayling Wen (2002: 15-18) membagi media komunikasi menjadi tiga bagian,
yaitu:
1.
Media
Komunikasi Antarpribadi
a.
Suara
(Pada periode ini manusia lebih banyak mengembangkan model komunikasi dengan
suara, seperti tawa, tangis, dan teriakan. Namun penggunaan model komunikasi
dengan cara ini memiliki banyak keterbatasan makna yang kadang tidak efektif
dalam praktik komunikasi.)
b.
Grafik
(Penggunaan grafik ini adalah seperti
yang ditemukan pada kehidupan prasejarah, umpamanya di Lascaux Cave di Perancis
Selatan, terdapat lukisan hewan di dinding batunya.)
c.
Teks
(Teks pada awalnya muncul di dataran tinggi Mesopotamia di Timur Tengah, di
mana manusia mencari nafkaf dengan bertani dan memelihara ternak. Pahatan di
loh-loh dengan tanah liat memungkinkan para penghuni melacak gandum serta
ternak mereka.)
d.
Musik
(Musik dapat digunakan sebagai alat komunikasi antarpribadi, pada masyarakat
Aborigin sampai saat ini masih menggunakan musik untuk berkomunikasi.)
e.
Animasi
(Animasi modern saat ini pada mulanya dikembangkan dari permainan bayang-bayang
serta lentera ajaib Tionghoa di zaman dahulu.)
f.
Video
(Video adalah salah satu media antarpribadi yang lahir di zaman teknologi
modern.)
2.
Media
Penyimpanan
a.
Buku
& Kertas (Di zaman Sumerians dan Mesir, buku dipahat pada batu ubin besar,
tanah liat, atau daun papirus. Di awal abad pertengahan, para imam di Eropa
menulis di atas gulungan, daun papirus, kemudian lambat laun menggunakan
perkamen yang dibuat dari kulit hewan karena alasan efisiensi dan mutu yang
lebih baik.)
b.
Kamera
(Gagasan awal lahirnya kamera adalah lukisan potret yang pernah dilakukan oleh
seorang pelukis istana, yaitu Wang Zhaojun.
c.
Alat
Perekam Kaset (Kira-kira 150 tahun lalu, selang beberapa lama ketika kamera
ditemukan, Thomas Alva Edison menemukan Phonograph, yaitu alat pemutar piringan
hitam.)
d.
Kamera
Film Optikal (Sayling Wen (2001:55) berpendapat bahwa karena persistensi
penglihatan manusia, serta penemuan kamera, penggulung film serta proyektor
animasi, dan film dapat dihasilkan.)
e.
Pita
Perekam Video (Pada tahun 1956, sebuah perusahaan Amerika meluncurkan alat perekam
video yang pertama di dunia, yang dapat merekam gambar pada kasei magnetis)
f.
Disk
Optikal (Disk Video Compact (VCD), CD Foto, CD Plus, CD Interaktif (CD-I),
Digital Versatile Disk (DVD). Semua teknologi ini menggunakan teknologi optikal
untuk membaca piringan logam.)
g.
Disket
& Hardisk (Disket dan hard disk menggunakan teknologi optikal dengan bahan
yang berbeda. Disket diproduksi dari plastik sedangkan hard disk dibuat dari
logam dengan mengandalkan jarum baca menggantikan fungsi optik.)
h.
Flash
Disk (Flash Disk merupakan teknologi elektrik penyimpanan data dengan
mengandalkan chip untuk menyimpan, membaca, dan menulis data maupun gambar.)
3.
Media
Transmisi
a.
Komunikasi (Transmisi dari
orang ke orang, baik pengirim dan penerimanya spesifik, ini berkembang dari
awalnya komunikai pos berkuda, telegraf dan telepon, Teleks dan Faksimile,
Pager dan SMS, E-mail,hingga teknologi Seluler.)
b.
Penyiaran (Transmisi dari
satu orang ke banyak orang, berawal dari teriakan, papan pengumuman, tabuhan
drum, lalu menjelma menjadi surat kabar, majalah, radio, Televisi, hingga Telepon
Seluler.)
c.
Jaringan (Transmisi dari
banyak orang ke banyak orang. (Sejauh ini adalah internet, kita ambil contoh
melalui metode internet proses membanding-bandingksn data banyak orang di
internet dan memberikan data kepada perusahaan-perusahaan yang mencari pekerja
baru)).
Empat Era
Perkembangan Komputerisasi
1)
Era Komputerisasi
Menurut Indrajit (2001:9)
periode ini mulai sekitar tahun 1960-an ketikaminicomputer dan mainframe diperkenalkan
perusahaan, seperti IBM, ke dunia industry. Kemampuan hitung yang sedemikian
cepat menyebabkan banyak sekali perusahaan yang memanfaatkannya untuk keperluan
pengolahan data (data processing). Pemakaian komputer di masa ini ditunjukan
untuk meningkatkan efisiensi, karena terbukti untuk pekerjaan-pekerjaan
tertentu, menggunakan komputer lebih efisien (dari segi waktu dan biaya)
dibandingkan dengan memperkerjakan berpuluh-puluh SDM untuk hal serupa. Pada
era tersebut, belum terlihat suasana kompetisi yang sedemikian ketat. Jumlah
perusahaan pun masih relative sedikit. Kebanyakan perusahaan-perusahaan besar
secara tidak langsung “memonopoli” pasar-pasar tertentu, karena belum ada
persaingan yang berarti, hampir semua perusahaan-perusahaan besar yang bergerak
di bidang infrastruktur (listrik dan telekomunikasi) dan pertambangan pada saat
itu membeli perangkat komputer untuk membantu kegiatan administrasinya.
2)
Era Teknologi Informasi
Menurut Indrajit (2001:11),
kemajuan teknologi digital yang dipadu dengan telekomunikasi telah membawa komputer
memasuki masa-masa “revolusi”-nya. Di awal tahun 1970-an, teknologi PC
atau Personal Computer. Dengan seperangkat komputer yang dapat
ditaruh di meja kerja (deskop), seorang manajer atau teknisi dapat memperoleh
data atau informasi yang telah diolah oleh komputer (dengan kecepatan yang
hampir sama dengan kecepatan minicomputer, bahkan mainframe).
Kegunaan komputer di perusahaan bukan hanya untuk meningkatkan efisiensi, tapi
juga untuk mendukung terjadinya proses kerja yang lebih efektif. Tidak
seperti halnya pada era komputerisasi ketika komputer hanya menjadi milik
pribadi. Divisi EDP (Electronic Data Processing) perusahaan, di era kedua ini
setiap individu di organisasi dapat memanfaatkan kecanggihan komputer, seperti
mengoladatabase, spreadsheet, maupun data processing
(end-user computing).
3)
Era Sistem Informasi
Tidak seperti kedua era
sebelumnya yang lebih menekankan pada unsure teknologi, pada era manajemen
perubahan yang lebih ditekankan adalah sistem informasi, karena komputer dan
teknologi informasi merupakan komponen dari sistem tersebut. Kunci keberhasilan
perusahaan di era tahun 1980-an adalah penciptaan dan penguasaan informasi
secara cepat dan akurat. Informasi di dalam perusahaan dianalogikan sebagai
darah dalam peredaran darah manusia yang harus selalu mengalir dengan teratur
cepat terus-menerus, ke tempat-tempat yang membutuhkannya. Beberapa ahli
manajemen menekankan bahwa perusahaan yang menguasai informasilah yang memiliki
keunggulan kompetitif di dalam lingkungan makro “regulated free market”. Di
dalam periode ini, perubahan secara filosofis dari perusahaan tradisional
menuju perusahaan modern terletak pada bagaimana manajemen melihat kunci
kinerja perusahaan.
4)
Era Globalisasi Infomasi
Fenomena yang terlihat adalah
bahwa sejak pertengahan tahun 1980-an, perkembangan di bidang teknologi
informasi (komputer dan telekomunikasi) sedemikian pesatnya, sehingga kalau
digambarkan secara grafis, kemajuan yang terjadi terlihat secara eksponensial.
Ketika sebuah seminar internasional mengenai internet diselenggarakan di San
Fransisco pada tahun 1996, para praktisi tekhnologi informasi yang dahulu
bekerja sama dalam penelitian untuk memperkenalkan internet ke dunia industry
pun secara jujur mengaku bahwa mereka tidak pernah menduga perkembangan
internet akan terjadi seperti ini. Ibaratnya mereka melihat bahwa yang ditanam
adalah benih pohon ajaib, yang tiba-tiba membelah diri menjadi pohon raksasa
yang tinggi menjulang (Indrajit,2001:14). Menurut Indrajit (2001) pula, sulit
untuk menemukan teori yang dapat menjelaskan semua fenomena yang terjadi sejak
awal tahun 1990-an ini, namun fakta yang terjadi dapat disimpulkan sebagai
berikut:
a.
Tidak ada yang dapat menahan lajunya perkembangan
tekhnologi informasi. Keberadaannya telah menghilangkan garis-garis batas
negara dalam hal flow of information. Tidak ada negara yang mampu
mencegah mengalirnya informasi atau ke luar negara lain, karena batasan antar
negara dikenal dalam dunia maya. Penerapan teknologi, seperti LAN, WAN
Globalnet, Intranet, Internet, Ekstranet, semakin hari semakin merata dan
membudaya di masyarakat. Terbukti sangat sulit untuk menentukan perangkat hukum
yang sesuai dan terbukti efektif untuk menangkal segala hal yang berhubungan
dengan penciptaan dan aliran informasi.
b.
Hal terakhir yang paling memusingkan kepala manajemen
adalah kenyataan bahwa lingkungan bisnis yang ada pada saat ini sedemikian
seringnya berubah dan dinamis. Perubahan yang terjadi tidak hanya sebagai
dampak kompetisi yang sedemikian ketat, namun karena adanya faktor-faktor
eksternal lain, seperti politik (demokrasi), ekonomi (krisis), dan sosial
budaya (refor-masi), yang secara tidak langsung menghasilkan
kebijakan-kebijakan dan peraturan-peraturan baru yang harus ditaati perusahaan.
Secara operasional, tentu saja fenomena ini sangat menyulitkan para praktisi
teknologi informasi dalam menyusun sistemnya. Tidak jarang di tengah-tengah
konstruksi sistem informasi, terjadi perubahan kebutuhan sehingga harus
diadakan analisis ulang terhadap sistem yang akan dibangun. Dengan mencermati
keadaan ini, jelas terlihat kebutuhan baru akan teknologi informasi.
Referensi