Saturday, 10 June 2017

Budaya–budaya yang berlaku di dalam masyarakat


Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Negara Indonesia, terdiri dari beragam suku, bangsa, agama, dan budaya yang berbeda dan memiliki ciri khas masing – masing. Kebudayaan masyarakat di daerah tertentu akan berbeda dengan kebudayaan masyarakat di daerah lain. Karena setiap kelompok masyarakat memiliki aspek nilai yang berbeda.Seperti contoh budaya – budaya yang ada pada lingkungan masyarakat Indonesia berikut ini :
  •   Kebudayaan yang ada di Pacitan, Jawa Timur
-          Kecamatan Bandar : Petik Pari
Upacara adat Methik Pari dilakukan oleh masyarakat Kecamatan Bandar sebagai upacara permohonan dan rasa syukur kepada Tuhan. Upacara ini dilakukan menjelang panen tiba yaitu pada malam hari.
-          Kecamatan Nawangan : Kethek Ogleng
Tari Kethek Ogleng diciptakan oleh Pak Sutiman warga Desa Tokawi Kecamatan Nawangan. Tarian ini terinspirasi dari gerakan-gerakan kethek atau monyet.
-          Kecamatan Arjosari : Jaranan Pegon
Jaranan Pegon merupakan seni tradisional dari Desa Mangunarjo Kecamatan Arjosari. Kesenian ini dilaksanakan saat warga mempunyai hajatan.
-          Kecamatan Pacitan : Mantu Kucing
Upacara adat Mantu Kucing merupakan upacara adat meminta hujan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Purworejo Kecamatan Pacitan.
-          Kecamatan Kebonagung : Baritan
Baritan merupakan upacara adat untuk memohon kepada Tuhan agar memberikan keselamatan, dijauhkan dari pagebluk penyakit.
-          Kecamatan Tulakan : Jemblung Somopuro
Upacara adat ini untuk mengenang seorang seniman jemblung yang bertapa di Gua Somopuro.
-          Kecamatan Ngadirojo : Jangkrik genggong
Upacara adat Jangkrik Genggong merupakan upacara adat mewisuda anak laki-laki sebagai tanda bahwa anak tersebut telah beranjak dewasa dan boleh berlayar ke laut.
-          Kecamatan Sudimoro : Gembluk Kromomedjo
Upacara adat Gembluk Kromomedjo dilaksanakan untuk memperingati tragedi Geger Gunung Slurung.
-          Kecamatan Pringkuku : Ammos
Ammos merupakan cikal bakal seni kothekan lesung di Kabupaten Pacitan.  Hingga saat ini Ammos berkembang di seluruh kecamatan di Kabupaten Pacitan
-          Kecamatan Punung : Srumbung Mojo
Srumbung Mojo adalah sebuah tempat di kecamatan Punung yang dianggap bertuah. Hingga saat ini masih ada warga yang datang untuk nyadran (bersih kubur) dan ngluari ujar (menepati janji).
-          Kecamatan Donorojo : Ceprotan
Ceprotan merupakan upacara adat bersih desa yang dilakukan oleh masyarakat Desa Sekar.  Ceprotan biasanya dilaksanakan tiap Minggu Kliwon atau Senin Kliwon pada bulan Longkang atau Dzulkangidah.
-          Kecamatan Tegalombo : Badut sinampurno
Topi badut sebagai sarana upacara biasanya diritualkan untuk tulak bala, ruwatan, saat akan menikah atau akan dilaksanakan suatu hajatan.
  • Kebudayaan yang ada di Malang, Jawa Timur
-        Bahasa Walikan Malang berasal dari pemikiran para pejuang tempo doeloe yaitu kelompok Gerilya Rakyat Kota (GRK). Bahasa khusus ini dianggap perlu untuk menjamin kerahasiaan, efektifitas komunikasi sesama pejuang selain juga sebagai pengenal identitas kawan atau lawan. Jaman penjajahan, banyak pasukan Belanda yang menyusup menjadi mata-mata di dalam kelompok pejuang Malang. Mata-mata ini banyak yang mampu berkomunikasi dalam bahasa daerah dengan tujuan menyerap informasi dari kalangan pejuang GRK. Seorang tokoh pejuang Malang pada saat itu yaitu Pak Suyudi Raharno mempunyai gagasan untuk menciptakan bahasa baru bagi sesama pejuang sehingga dapat menjadi suatu identitas tersendiri sekaligus menjaga keamanan informasi. 
-          Topeng Malangan, Topeng ini sudah diperkenalkan sejak zaman kerajaan Gajayana kala itu. Para pemahat Topeng Malangan sudah turun temurun sampai sekarang, walaupun jumlahnya tidak terlalu melonjak banyak. Pada jaman dulu apresiasi pada Topeng Malang ini diwujudkan dengan bentuk pertunjukan saat ada acara tertentu seperti pernikahan, selamatan, dan hiburan pejabat tinggi kala itu. Topeng Malang sedikit berbeda dengan topeng yang ada di Indonesia, dimana corak khas dari pahatan kayu yang lebih kearah realis serta menggambarkan karakter wajah seseorang. Ada banyak ragam dari jenis Topeng Malang yang dibuat seperti karakter jahat, baik, gurauan, sedih, kecantikan, ketampanan, bahkan sampai karakter yang sifatnya tidak teratur.
  •  Kebudayaan yang ada di Tangerang Selatan, Banten
-  Bahasa masyarakat Tangerang Selatan sendiri memiliki keberagaman penggunaan bahasa seperti bahasa Indonesia, bahasa Jawa, Sunda, dan juga Betawi.
-          Tari Lenggang Cisadane
Merupakan tarian yang khas dan berkembang di kalangan masyarakat wilayah Tangerang. Kesenian ini merupakan jenis tarian baru yang berasal dari keberagaman budaya yang bercampur menjadi satu.
-          Kebudayaan Palang Pintu
Merupakan kebudayaan yang banyak dipengaruhi oleh kebudayaan masyarakat Betawi dan diselenggarakan pada saat upacara pernikahan di mana melibatkan dua orang tokoh pria yang saling beradu pantun dan juga melakukan adegan pencak silat dengan senjata sejenis golok.
-          Seni Lenong
Seni lenong juga banyak dipengaruhi oleh kebudayaan masyarakat Betawi yang amat kental. Hal ini disebabkan karena letak kota Tangerang Selatan yang sangat berdekatan dengan Jakarta sehingga budaya masyarakat Betawi sebagai masyarakat pendatang banyak mempengaruhi.
  • Kebudayaan yang ada di RT/RW daerah tempat saya tinggal
-         Setiap hari sabtu dan minggu, jam 06.30 – 09.00 WIB di lapangan ruko pendopo RW saya, rutin diadakannya senam pagi untuk para warga RT/RW tempat saya tinggal.
-          Setiap hari sabtu, setelah sholat subuh, rutin diadakan sarapan bersama di masjid At – Taqwa yang terletak di RW tempat saya tinggal. Siapapun yang melaksanakan sholat subuh disana, akan diberikan nasi bungkus, boleh untuk dimakan di masjid maupun dibawa pulang.
-          Setiap setelah pilkada atau pemilu atau pemilihan kepengurusan RT/RW atau setiap tahun sebelum bulan puasa, selalu diadadakan halal bihalal untuk menjalin silaturrahmi antar warga RT/RW tempat saya tinggal.
-          Setiap tahun sering diadakan tamsya bersama keluar kota untuk menjalin silaturrahmi
-          Setiap tanggal 17 Agustus, selalu diadakan lomba – lomba (kecuali saat bulan Ramadhan).