Friday 27 October 2017

Perkembangan / Perubahan Teknologi Media



Media massa merupakan alat bantu utama dalam proses komunikasi massa, sebab komunikasi massa sendiri secara sederhana berarti, kegiatan komunikasi dengan menggunakan media massa. Selain itu, media massa hanya menampilkan informasi yang variatif dengan sajian-sajian informasi yang lebih aktual.
Perkembangan media masa saat ini merupakan kebutuhan, dalam mendukung berbagai aktifitas masyarakat urban. Dalam era global saat ini teknologi yang berkembang, kian memudahkan masyarakat dalam memperoleh informasi secara cepat dan mengikuti perkembangan . Media massa, seperti halnya pesan lisan dan isyarat sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari komunikasi manusia.
Perkembangan teknologi menyebabkan munculnya beragam penggunaan bahasa sesuai dengan media yang digunakan. Teknologi informasi menjadi babak baru tata dunia dan perkembangan komunikasi manusia. Revolusi komunikasi ini apabila diurutkan dapat dimulai dari tahap pralisan, lisan, tulisan, cetakan, media massa, cybernetic hingga media elektronik.
Ø  Riwayat Komunikasi dan Sejarah Kemanusiaan
Riwayat perkembangan komunikasi antarmanusia adalah sama dengan sejarah kehidupan manusia itu sendiri. Menurut Nordenstreng dan Varis (1973) dalam (Nasution, 1989: 15), ada empat titik penentu yang utama dalam sejarah komunikasi manusia, yaitu:
1.      Ditemukannya bahasa sebagai alat interaksi tercanggihi manusia.
2.      Berkembangnya seni tulisan dan berkembangnya kemampuan bicara manusia menggunakan bahasa.
3.      Berkembangnya kemampuan reproduksi kata-kata tertulis (written words) dengan menggunakan alat pencetak, sehingga, memungkinkan terwujudnya komunikasi massa yang sebenarnya.
4.      Lahirnya komunikasi elektronik, mulai dari telegraf, telepon, radio, televisi hingga satelit.
Dalam sejarah masyarakat manusia menandakan penggunaan komunikasi oleh manusia untuk mengatasi jarak yang lebih jauh atau dengan lainnya, yang tak mungkin dicapai hanya dengan berbicara dalam jarak yang normal. Sejak zaman pra sejarah, manusia menyampaikan sesuatu yang ditemukan kepada manusia lain, atau mereka menyampaikan peringatan bila ada bahaya kepada manusia lain, menyampaikan adanya ancaman alam, binatang buas, bahkan adanya ancaman dari manusia lain dan sebagainya, biasanya diakukan dengan berteriak dan apabila jaraknya jauh, maka mereka akan berteriak sekuat-kuatnya untuk meningkatkan jangkauan komunikasi suara sehingga dapat mencapai seluruh kelompok masyarakat.
Menurut Nasution, (1989:17) sekitar 500 tahun sebelum Masehi, Raja Persia Darius menempatkan prajuritnya di setiap puncak bukit lalu saling berteriak satu sama lain, sehingga jarak 450 mil dapat diliput selama dua hari. Begitu pula digunakannya beduk atau kentungan untuk menyampaikan pesan agar kedengaran hingga jarak yang cukup jauh. Termasuk juga penggunaan asap dalam komunikasi jarak jauh pada siang hari dan api unggun pada malam hari. Hal tersebut merupakan permulaan manusia mengenal komunikasi jarak jauh, yaitu melampaui jarak bermil-mil. Inovasi ini juga membuat biaya komunikasi menjadi turun.
Periode yang menentukan berikutnya dalam sejarah masyarakat manusia setelah tumbuhnya desa adalah lahirnya negara nasional sekitar 5000 hingga 7000 tahun yang silam dengan ditaklukkannya Mesopotamia oleh Sumeria. Dibanding dengan desa, negara permulaan ini merupakan suatu masyarakat yang relatif besar, dengan penduduk puluhan ribu, dan dengan suatu organisasi militer untuk pertahanan masyarakat. Penggunaan budak sebagai tenaga kerja dalam suatu negara yang terorganisir tersebut membebaskan anggota masyarakat yang lain dari keharusan melaksanakan tugas secara langsung dalam kaitan memperoleh kehidupan. Pekerjaan baru terus tumbuh, di samping pertanian, pembagian tenaga kerja juga bertambah, dan fungsifungsi yang ada dalam masyarakat menjadi semakin terurai dan beragam (diversified). Ragam jenis pekerjaan baru dalam masyarakat ini seperti perdagangan, berarti suatu peningkatan yang penting dalam komunikasi antar berbagai masyarakat. Para pedagang membawa informasi mengenai tempat-tempat lain dan menyampaikan pengalaman mereka secara oral kepada orang Sosiologi Komunikasi dan Teknologi Informasi (Nasution, 1989).
Kemampuan manusia melakukan komunikasi secara oral ini lama-kelamaan mengalami kendala, ketika manusia semakin banyak dan tempat manusia satu dengan manusia lainnya semakin jauh. Ketika clan semakin banyak, tribe semakin besar dan hidup mereka semakin terpisah, bahkan di antara tribe sudah menjadi desa. Desa satu dengan lainnya juga saling terpisah dalam jarak yang semakin jauh untuk menghindari kontak-kontak fisik yang tidak meng- untungkan dari segi keamanan dan privasi.
Dalam keadaan bahwa sebuah desa telah berkembang menjadi masyarakat yang lebih ramai dari sekadar tribe dan clan, maka informasi dan bentuk-bentuk pemberitahuan lainnya dilakukan dengan memilih orang yang suaranya lebih nyaring atau menggunakan alat seperti corong yang dapat membantu suara sampai ke tempat yang lebih jauh.
Namun untuk menyampaikan pada masyarakat yang hidupnya terpisah-pisah dalam tribe atau desa-desa yang jauh, maka konsep penggunaan komunikasi dengan teriakan mengalami teknik yang berubah, yang digabungkan dengan teknik lainnya, seperti tulisan, berkuda, burung merpati dan sebagainya, termasuk kemudian manusia menggunakan media untuk menyampaikan pesan komunikasi dari satu manusia ke manusia lain, dari satu masyarakat ke masyarakat lainnya yang akan dibicarakan pada bagian lain.
Ø  Perkembangan Media dan Teknologi Komunikasi
Dalam salah satu buku tulisan Everett M.Rogers yang berjudul Communication Technology; The New Media in Society (1986), ia mengatakan bahwa dalam hubungan komunikasi di masyarakat, dikenalempat era komunikasi, yaitu: era tulis, era media cetak, era media telekomunikasi, dan era media interaktif.
a)            Era Tulis
Perkembangan media tulis telah lama dikenal masyarakat dan menjadi pertanda permulaan peradaban sebuah bangsa. Dari kemampuan menulis memungkinkan terpeliharanya struktur sosial diberbagai wilayah. Kita bisa mengambil contoh seperti peradaban Mesir Kuno yang dikenal sejak tahun ±600 SM (kira-kira 2605 tahun yang lalu). Ditemukannya papyrus (asal mula kertas tempat menulis) dan alat transportasi perahu, maka pemerintah di masa itu bisa memelihara integritas masyarakat di sepanjang lembah nil. Seperti juga kebudayaan cina yang sudah mulai mengenal budaya tulis kira-kira 3505 tahun lalu. Dengan media tulislah kebudayaan suatu golongan bahkan lebih besar dari itu yaitu bangsa dikenal oleh umat manusia, dari media tulis juga budaya itu terarsip dan tersimpan dalam berbagai bentuk.
Berbagai macam temuan budaya tulis di berbagai bangsa didunia dapat di temukan dalam  bentuk relief, grafik, ukiran, tanda, dan simbol yang dibuat pada dinding-dinding bangunan, batu, kayu, pelepah pohon, dan lainnya.
b)            Era Cetak
Beberapa abad kemudian baru masyarakat terbiasa dengan mencetak huruf secara manual pada gelas, ornamen, tembok, kayu, dan sebagainya. Eksistensi Era ini semakin kuat manakala Elegi Gutenberg menemukan mesin cetak pada tahun 1450 sehingga muncul sejumlah surat kabar.
Percetakan, kemudian meningkatkan cara-cara dan kemudahan manusia untuk saling berhubungan dan menyampaikan sesuatu. Potensi yang dimiliki percetakan inilah menurut analisis Bell (1979) yang memungkinkan terjalinnya masyarakat industrial. Percetakan telah terbukti berfungsi sebagai basis bagi menyebarnya kemampuan “melek huruf” dan pondasi untuk terselenggaranya aktifitas pendidikan secara massa. Bukan suatu kebetulan jika teknologi percetakan  adalah faktor kunci menuju terjadinya Renaissance dan Revolusi Industri. Era media cetak ini bertahan cukup lama yaitu sekitar empat abad.
Media cetak dari segi formatnya dibagi menjadi enam yaitu:
1.      Koran atau surat kabar (ukuran kertas broadsheet atau 1/2 plano)
Surat kabar merupakan media cetak yang terbit setiap hari secara teratur. Tulisannya dalam entuk berita, artikel, feature (cerita human interest atau profil), tajuk. Informasi yang disajikan lengkap menjawab pertanyaan rumusan 5 W + 1 H. Isi informasi ditujukan untuk mempengaruhi atau mempersuasikan secara rasional/pikiran.
Kelebihan surat kabar adalah harganya murah, informasinya lengkap dan selalu actual (baru), mudah dan cepat menjangkau khalayak yang diinginkan, mudah dibawa dan disimpan. Sementara kekurangannya adalah isi pesan singkat, penyajian gambar/foto kurang menarik, pesan hanya bisa disampaikan bagi public yang memiliki kemampuan membaca.
2.      Tabloid (1/2 broadsheet)
Tabloid sebenarnya adalah istilah suatu format surat kabar yang lebih kecil (597 mm × 375 mm) dari ukuran standar koran harian. Istilah ini biasanya dikaitkan dengan penerbitan surat kabar reguler non harian (bisa mingguan, dwimingguan, dan sebagainya), yang terfokus pada hal-hal yang lebih "tidak serius", terutama masalah pesohor,olahragakriminalitas, dan lain-lain. Meskipun demikian, dalam beberapa tahun terakhir, beberapa surat kabar harian seperti Republika dan Koran Tempo telah pula mulai menggunakan format tabloid.
3.      Majalah (1/2 tabloid atau kertas ukuran folio atau kuarto)
Majalah adalah media yang digunakan untuk menghasilkan gagasan feature dan publisitas bergambar untuk bahan referensi di masa mendatang. Majalah biasanya terbit seminggu sekali dan dapat dibaa pada saat senggang atau santai. Kelebihan majalah adalah menyajikan informasi yang tidak hanya menjawab secara lengkap pertanyaan 5 W + 1 H, tetapi juga tuntas dengan bahasan dari berbagai sisi, dicetak dengan kertas yang menarik dan berkualitas, sehingga mampu menampilkan gambar-gambar yang lebih menarik, publiknya khusus, bisa disimpan dalam waktu yang lama sebagai bahan referensi. Sementara kelemahannya ialah pesan tidak bisa segera diperoleh public, harganya relative mahal, serta biaya produksi lebih mahal dari surat kabar.
4.      Buku (1/2 majalah)
Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan ataugambar. Setiap sisi dari sebuah lembaran kertas pada buku disebut sebuah halaman.
Seiring dengan perkembangan dalam bidang dunia informatika, kini dikenal pula istilah e-book atau buku-e (buku elektronik), yang mengandalkan perangkat seperti komputer mejakomputer jinjingkomputer tablettelepon seluler dan lainnya, serta menggunakan perangkat lunak tertentu untuk membacanya.
5.      Newsletter (folio atau kuarto, jumlah halaman lazimnya 4-8 halaman)
Nawala (bahasa InggrisNewsletter) merupakan alat komunikasi yang digunakan seorang humas dalam memberikan informasimengenai perusahaan, baik menyangkut produk yang dihasilkan, orang yang terlibat, serta informasi lain yang dapat membantu publiknya dalam berhubungan dengan urusan bisnisnya. Pengiriman nawala secara teratur memungkinkan pihak yang terkait untuk mengetahui perkembangan informasi dan keadaan dalam perusahaan.
6.      Buletin (1/2 majalah, jumlah halaman lazimnya 4-8)
Buletin adalah publikasi (oleh organisasi) yang yang mengangkat perkembangan suatu topik atau aspek tertentu dan diterbitkan/ dipublikasikan secara teratur (berkala) dalam waktu yang relatif singkat (harian hingga bulanan).
Buletin ditujukan kepada khalayak yang lebih sempit, yang berkaitan dengan bidang tertentu saja. Tulisan dalam buletin umumnya singkat dan padat (mirip berita) dimana digunakan bahasa yang formal dan banyak istilah teknis berkaitan dengan bidang tersebut.
c)             Era Telekomunikasi
Diawali dengan ditemukannya radio telegraf oleh Markis Gugliemo Marconi yang kemudian mendirikan perusahaan telegraf tanpa kawat tahun 1897. Kemudian teknologi telegraf dikembangkan oleh Alexander Graham Bell menjadi telepon pada tahun 1870. Di Indonesia hanya 12 tahun setelah telepon itu ditemukan, jaringan telepon lokal pertama dibuka di Jakarta tahun 1882, disusul oleh telepon interlokal tahubn 1896 yang menghubungkan Jakarta-Semarang-Surabaya.
Tak lama berselang, setelah ditemukannya telepon. Ditemukan electrische teleskop sebagai perwujudan gagasan seorang mahasiswa dari berlin (Jerman Timur) yang bernama Paul Nipkov, untuk mengirim gambar melaluiudatra dari satu tempat ke tempat lain. Hal ini terjadi antara tahun 1883-1884. Dan kemudian Nipkov diakui sebagai ‘Bapak’ Televisi.
Booming penemua televisi tidak bertahan lama, karena akhirnya teknologi digital telepon dapat digabung dengan televisi sehingga lahir komputer pada tahun 1960-an yang kemudian berkembang amat pesat. Di Era Telamatika inilah ditemukan berbagai sarana yang memungkinkan manusia berhubungan satu sama lain tanpa harus terhalang oleh faktor jarak, kecepatan, dan bahkan waktu. Kemajuan  teknologi ini seringkali disebut sebagai media elektronik. Besarnya kemampuan berkomunikasi yang ditawarkan oleh teknologilah menjadi mungkinkan adanya bantuan peralatan elektronik.
d)            Era Komunikasi Interaktif
Lahirnya era komunikasi interaktif ditandai dengan terjadinya diversifikasi teknologi informasi dengan bergabungnya telepon, radio, komputer, dan televisi menjadi satu dan menandai teknologi yang disebut dengan internet. Internet merupakan perkembangan dari penemuan komputer sebelumnya yang mengalami perkembangan ekstra cepat sampai pada tahun 1990-an (teknologi internet lahir).
Internet begitu memukau dengan varian-varian programnya yang seolah menjadikan bumi ini dalam cengkraman teknologi. Tidak saja mampu mentransmisikan berbagai informasi, internet juga mampu menciptakan dunia baru dalam realitas kehidupan manusia, yaitu sebuah realitas materialistis yang tercipta dalam dunia maya. Menghubungkan komputer-komputer pribadi yang paling sederhana hingga yang paling canggih, memanfaatkan struktur jaringan komputer yang saling berhubungan, internaet mamppu memberi layanan bagi para penggunanya berupa E-mail, Netnews, Telnet, File Transfer Protocol (FTP) dan World Wide Web (WWW).
Perkembangan lain dari internet adalah mesin pencari dan lacak, seperti browser dan search engines. Dengan mesin ini segala informasi dari situs manapun dapat dilacak. Fungsinya yang hyperlink multimediamembantu para penggunanya untuk melakukan browsing secara cepat dan sistematis. Posisi pengguna tidak lagi menerima apa yang diberitakan namun juga bisa mencari dan mengirimkan informasi yang relevan.
Aplikasi Internet yang melugaskan adanya cyber communication oleh Kadir (2003:370) antara lain: A. Surat Elektronis. B. Surat bersuara (voice mail). C. Forum diskusi. D. Sitem percakapan tertulis (cht). E. Konferensi Suara. F. Konferensi video. G. Sistem Pertemuan Elektronis.
Perkembangan terbaru internet yaitu Intenet yang dalam perkembangannya mampu mentransmisikan lima jenis media (teks, grafik, suara, musik dan animasi) terkini mampu membawa media keenam yaitu video. Adanya video membuat internet memiliki bandwith yang lebar untuk membawa signal video. Oleh karenanya dimungkinkan adanya layanan-layanan VOD (Video on Demand) dimana penggunanya bisa memilih program yang diinginkan dengan bebas. Misalnya, kita hanya ingin menonton lima menit dari berita sepanjang 30 menit, kita dapat langsung memilih bagian yang kita inginkan. Ketika ingin menonton film diwaktu luang, kita bebas memulihnyatanpa dibatasi oleh jadwal programnya

Selain Rogers yang mengelompokkan teknologi komunikasi dalam beberapa era; tulis, cetak, media telekomunikasi, media komunikasi interaktif, maka Haag dkk. (2000, dalam Kadir 2003:14) membagi teknologi komunikasi-informasi menjadi 6 kelompok, yaitu:
1.      Teknologi masukan (input technology).
2.      Teknologi keluaran (output technology).
3.      Teknologi perangkat lunak (software technology).
4.      Teknologi penyimpan (storage technologi/).
5.      Teknologi telekomunikasi (telecomm u nicat ion technology).
6.      Mesin pemroses (processing machine) atau lebih dikenal dengan istilah CPU.
Sementara itu, Sayling Wen (2002: 15-18) membagi media komunikasi menjadi tiga bagian, yaitu:
1.      Media Komunikasi Antarpribadi
a.       Suara (Pada periode ini manusia lebih banyak mengembangkan model komunikasi dengan suara, seperti tawa, tangis, dan teriakan. Namun penggunaan model komunikasi dengan cara ini memiliki banyak keterbatasan makna yang kadang tidak efektif dalam praktik komunikasi.)
b.      Grafik  (Penggunaan grafik ini adalah seperti yang ditemukan pada kehidupan prasejarah, umpamanya di Lascaux Cave di Perancis Selatan, terdapat lukisan hewan di dinding batunya.)
c.       Teks (Teks pada awalnya muncul di dataran tinggi Mesopotamia di Timur Tengah, di mana manusia mencari nafkaf dengan bertani dan memelihara ternak. Pahatan di loh-loh dengan tanah liat memungkinkan para penghuni melacak gandum serta ternak mereka.)
d.      Musik (Musik dapat digunakan sebagai alat komunikasi antarpribadi, pada masyarakat Aborigin sampai saat ini masih menggunakan musik untuk berkomunikasi.)
e.       Animasi (Animasi modern saat ini pada mulanya dikembangkan dari permainan bayang-bayang serta lentera ajaib Tionghoa di zaman dahulu.)
f.       Video (Video adalah salah satu media antarpribadi yang lahir di zaman teknologi modern.)
2.      Media Penyimpanan
a.       Buku & Kertas (Di zaman Sumerians dan Mesir, buku dipahat pada batu ubin besar, tanah liat, atau daun papirus. Di awal abad pertengahan, para imam di Eropa menulis di atas gulungan, daun papirus, kemudian lambat laun menggunakan perkamen yang dibuat dari kulit hewan karena alasan efisiensi dan mutu yang lebih baik.)
b.      Kamera (Gagasan awal lahirnya kamera adalah lukisan potret yang pernah dilakukan oleh seorang pelukis istana, yaitu Wang Zhaojun.
c.       Alat Perekam Kaset (Kira-kira 150 tahun lalu, selang beberapa lama ketika kamera ditemukan, Thomas Alva Edison menemukan Phonograph, yaitu alat pemutar piringan hitam.)
d.      Kamera Film Optikal (Sayling Wen (2001:55) berpendapat bahwa karena persistensi penglihatan manusia, serta penemuan kamera, penggulung film serta proyektor animasi, dan film dapat dihasilkan.)
e.       Pita Perekam Video (Pada tahun 1956, sebuah perusahaan Amerika meluncurkan alat perekam video yang pertama di dunia, yang dapat merekam gambar pada kasei magnetis)
f.       Disk Optikal (Disk Video Compact (VCD), CD Foto, CD Plus, CD Interaktif (CD-I), Digital Versatile Disk (DVD). Semua teknologi ini menggunakan teknologi optikal untuk membaca piringan logam.)
g.      Disket & Hardisk (Disket dan hard disk menggunakan teknologi optikal dengan bahan yang berbeda. Disket diproduksi dari plastik sedangkan hard disk dibuat dari logam dengan mengandalkan jarum baca menggantikan fungsi optik.)
h.      Flash Disk (Flash Disk merupakan teknologi elektrik penyimpanan data dengan mengandalkan chip untuk menyimpan, membaca, dan menulis data maupun gambar.)
3.      Media Transmisi
a.       Komunikasi (Transmisi dari orang ke orang, baik pengirim dan penerimanya spesifik, ini berkembang dari awalnya komunikai pos berkuda, telegraf dan telepon, Teleks dan Faksimile, Pager dan SMS, E-mail,hingga teknologi  Seluler.)
b.      Penyiaran (Transmisi dari satu orang ke banyak orang, berawal dari teriakan, papan pengumuman, tabuhan drum, lalu menjelma menjadi surat kabar, majalah, radio, Televisi, hingga Telepon Seluler.)
c.       Jaringan (Transmisi dari banyak orang ke banyak orang. (Sejauh ini adalah internet, kita ambil contoh melalui metode internet proses membanding-bandingksn data banyak orang di internet dan memberikan data kepada perusahaan-perusahaan yang mencari pekerja baru)).
Empat Era Perkembangan Komputerisasi
1)      Era Komputerisasi
Menurut Indrajit (2001:9) periode ini mulai sekitar tahun 1960-an ketikaminicomputer dan mainframe diperkenalkan perusahaan, seperti IBM, ke dunia industry. Kemampuan hitung yang sedemikian cepat menyebabkan banyak sekali perusahaan yang memanfaatkannya untuk keperluan pengolahan data (data processing). Pemakaian komputer di masa ini ditunjukan untuk meningkatkan efisiensi, karena terbukti untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu, menggunakan komputer lebih efisien (dari segi waktu dan biaya) dibandingkan dengan memperkerjakan berpuluh-puluh SDM untuk hal serupa. Pada era tersebut, belum terlihat suasana kompetisi yang sedemikian ketat. Jumlah perusahaan pun masih relative sedikit. Kebanyakan perusahaan-perusahaan besar secara tidak langsung “memonopoli” pasar-pasar tertentu, karena belum ada persaingan yang berarti, hampir semua perusahaan-perusahaan besar yang bergerak di bidang infrastruktur (listrik dan telekomunikasi) dan pertambangan pada saat itu membeli perangkat komputer untuk membantu kegiatan administrasinya.
2)      Era Teknologi Informasi
Menurut Indrajit (2001:11), kemajuan teknologi digital yang dipadu dengan telekomunikasi telah membawa komputer memasuki masa-masa “revolusi”-nya. Di awal tahun 1970-an, teknologi PC atau Personal Computer. Dengan seperangkat komputer yang dapat ditaruh di meja kerja (deskop), seorang manajer atau teknisi dapat memperoleh data atau informasi yang telah diolah oleh komputer (dengan kecepatan yang hampir sama dengan kecepatan minicomputer, bahkan mainframe). Kegunaan komputer di perusahaan bukan hanya untuk meningkatkan efisiensi, tapi juga untuk mendukung terjadinya proses kerja yang lebih efektif.  Tidak seperti halnya pada era komputerisasi ketika komputer hanya menjadi milik pribadi. Divisi EDP (Electronic Data Processing) perusahaan, di era kedua ini setiap individu di organisasi dapat memanfaatkan kecanggihan komputer, seperti mengoladatabase, spreadsheet, maupun data  processing (end-user computing).
3)      Era Sistem Informasi
Tidak seperti kedua era sebelumnya yang lebih menekankan pada unsure teknologi, pada era manajemen perubahan yang lebih ditekankan adalah sistem informasi, karena komputer dan teknologi informasi merupakan komponen dari sistem tersebut. Kunci keberhasilan perusahaan di era tahun 1980-an adalah penciptaan dan penguasaan informasi secara cepat dan akurat. Informasi di dalam perusahaan dianalogikan sebagai darah dalam peredaran darah manusia yang harus selalu mengalir dengan teratur cepat terus-menerus, ke tempat-tempat yang membutuhkannya. Beberapa ahli manajemen menekankan bahwa perusahaan yang menguasai informasilah yang memiliki keunggulan kompetitif di dalam lingkungan makro “regulated free market”. Di dalam periode ini, perubahan secara filosofis dari perusahaan tradisional menuju perusahaan modern terletak pada bagaimana manajemen melihat kunci kinerja perusahaan.
4)      Era Globalisasi Infomasi 
Fenomena yang terlihat adalah bahwa sejak pertengahan tahun 1980-an, perkembangan di bidang teknologi informasi (komputer dan telekomunikasi) sedemikian pesatnya, sehingga kalau digambarkan secara grafis, kemajuan yang terjadi terlihat secara eksponensial. Ketika sebuah seminar internasional mengenai internet diselenggarakan di San Fransisco pada tahun 1996, para praktisi tekhnologi informasi yang dahulu bekerja sama dalam penelitian untuk memperkenalkan internet ke dunia industry pun secara jujur mengaku bahwa mereka tidak pernah menduga perkembangan internet akan terjadi seperti ini. Ibaratnya mereka melihat bahwa yang ditanam adalah benih pohon ajaib, yang tiba-tiba membelah diri menjadi pohon raksasa yang tinggi menjulang (Indrajit,2001:14). Menurut Indrajit (2001) pula, sulit untuk menemukan teori yang dapat menjelaskan semua fenomena yang terjadi sejak awal tahun 1990-an ini, namun fakta yang terjadi dapat disimpulkan sebagai berikut:
a.       Tidak ada yang dapat menahan lajunya perkembangan tekhnologi informasi. Keberadaannya telah menghilangkan garis-garis batas negara dalam hal flow of information. Tidak ada negara yang mampu mencegah mengalirnya informasi atau ke luar negara lain, karena batasan antar negara dikenal dalam dunia maya. Penerapan teknologi, seperti LAN, WAN Globalnet, Intranet, Internet, Ekstranet, semakin hari semakin merata dan membudaya di masyarakat. Terbukti sangat sulit untuk menentukan perangkat hukum yang sesuai dan terbukti efektif untuk menangkal segala hal yang berhubungan dengan penciptaan dan aliran informasi.

b.      Hal terakhir yang paling memusingkan kepala manajemen adalah kenyataan bahwa lingkungan bisnis yang ada pada saat ini sedemikian seringnya berubah dan dinamis. Perubahan yang terjadi tidak hanya sebagai dampak kompetisi yang sedemikian ketat, namun karena adanya faktor-faktor eksternal lain, seperti politik (demokrasi), ekonomi (krisis), dan sosial budaya (refor-masi), yang secara tidak langsung menghasilkan kebijakan-kebijakan dan peraturan-peraturan baru yang harus ditaati perusahaan. Secara operasional, tentu saja fenomena ini sangat menyulitkan para praktisi teknologi informasi dalam menyusun sistemnya. Tidak jarang di tengah-tengah konstruksi sistem informasi, terjadi perubahan kebutuhan sehingga harus diadakan analisis ulang terhadap sistem yang akan dibangun. Dengan mencermati keadaan ini, jelas terlihat kebutuhan baru akan teknologi informasi. 


Referensi

Sunday 1 October 2017

Review Aplikasi Qraved


Qraved adalah aplikasi dan situs pencarian restoran dan reservasi no 1 di Indonesia yang menyediakan informasi tempat makan, booking instant dan diskon untuk lebih dari 3.000 venue di beberapa kota di Indonesia. Qraved sendiri  merupakan salah satu hasil karya anak Indonesia, Adrian Li yang saat ini merupakan CEO dan Co- Founder Qraved. Qraved sendiri didirikan pada tahun 2013. Tim Qraved mengklaim bahwa ini adalah aplikasi booking mobile pertama yang tersedia di Indonesia.
Sekilas, Qraved terlihat mirip dengan Foursquare akan tetapi, Qraved sebenarnya lebih mirip dengan aplikasi Zomato yang juga merupakan aplikasi dan situs pencarian restoran yang sudah lebih dulu terjun pada bidang aplikasi pencarian restoran. Hanya saja, di Indonesia sendiri, zomato masih bergerak pada kota Jakarta, Bali, dan Bandung. Sedangkan Qraved sudah bergerak di beberapa kota besar di Indonesia seperti, Jakarta, Bali, Bandung, Makassar, Medan, dan Surabaya. Selain mencakup lebih banyak kota, Qraved sendiri memiliki beberapa keuntungan yaitu, pengguna bisa mendapatkan diskon hingga 30% hanya dengan melakukan reservasi di beberapa restoran yang terdapat pada aplikasi Qraved. Selain itu, dengan adanya fitur cancel booking pengguna lebih mudah untuk membatalkan reservasi. Pada aplikasi ini kita juga dapat mereview dan memberikan nilai kepada restoran yang ada di aplikasi Qraved. Selain itu, terdapat pula artikel – artikel tentang makanan yang dapat kita baca saat waktu luang.
Aplikasi Qraved dapat di download untuk IOS disini dan untuk Android disini
Aplikasi Qraved sangat mudah digunakan. Saat kita mengklik aplikasi Qraved untuk pertama kalinya akan muncul seperti berikut. Anda bisa log in melalui Facebook atau Gmail, atau membuat account baru dengan mengklik “Sign up by email” dan apabila Anda sudah memiliki account Qraved, Anda tinggal mengklik tulisan login dipojok kanan bawah, atau Anda bisa menekan “SKIP” bila Anda tidak ingin login atau membuat account baru.


Apabila Anda mengklik “SKIP” akan langsung muncul tampilan awal (Home) Qraved seperti berikut ini; Pada bagian “Feed” Anda bisa melihat Restoran apa saja yang sedang trending


Pada bagian “Journal” Anda bisa melihat beberapa artikel tentang makanan


Pada bagian “Dining Guide” Anda bisa memilih beberapa kategori seperti Best Dining Selections, New Restaurants in Jakarta, Korean Restaurants, Brunch Time, Nightlife in Jakarta, Jajanan Pasar, dll.


Jika anda ingin mencari suatu restoran, Anda bisa mengklik tombol sebelah kanan home berbentuk kaca pembesar. Maka akan muncul tampilan seperti berikut ini



Anda bisa mencari restoran terdekat, restoran terpopuler, promo, Qraved’s choice, restoran yang cocok untuk makan siang, restoran yang cocok untuk dinner, reservasi, dan delivery.

Bila Anda ingin menulis review suatu restoran, mengupload foto makanan, dan membuka “My List”, Anda harus mengklik tanda “+” disebelah kanan tombol untuk mencari, dan akan muncul tampilan seperti berikut ini


Tombol disamping tombol “+” yang berbentuk lonceng adalah tombol notifikasi, bila Anda sudah login, Anda akan mendapatkan notifikasi. Bila Anda mengklik tombol tersebut, akan muncul tampilan seperti berikut ini


Tombol disamping tombol notifikasi yang berbentuk orang adalah tombol untuk menampilkan profil Anda seperti berikut ini


Bila Anda login atau Sign Up pada pertama kali, Tampilan pertama kali yang akan muncul seperti berikut ini


 Anda akan disuruh mengisi beberapa pilihan sesuai selera Anda, setelah memilih dan mengklik “show me my result!” akan muncul tampilan seperti berikut ini yang disarankan oleh Qraved


Mudah bukan cara menggunakannya?:)