Saturday, 10 June 2017

Masalah Pokok Ruang Lingkup Kebudayaan


Terdapat dua masalah pokok yang digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD (Ilmu Budaya Dasar), kedua masalah pokok itu adalah :
Ø  Aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya, baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) di dalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang)berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
Ø  Hakekat manusia yang satu (universal), namun banyak perbedaan- perbedaan antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Keanekaragaman tersebut terbentuk akibat adanya perbedaan ruang, tempat, waktu, proses adaptasi, keadaan sosial budaya, lingkungan alam, dimana terwujud dalam berbagai bentuk ekspresi seperti: ungkapan, pikiran, dan perasaan, tingkah laku, dan hasil kelakuan mereka.
Dari kedua masalah pokok yang dapat dikaji dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tersebut di atas, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak sebagai subyek akan tetapi sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesama manusia dan bagaimana pula hubungan manusia dengan Tuhan menjadi tema sentral dalam Ilmu Budaya Dasar. Pokok – Pokok Bahasan Ilmu Budaya Dasar :
1.      Manusia dan Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh betas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh betas kasihan.
Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Pun ia mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia membenci segala sesuatu yang menghalanginya untuk hidup, berkembang dan mengaktualisasikan diri. Ia juga membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, penyakit dan mara bahaya. 
Namun hendaknya cinta manusia pada dirinya tidaklah terlalu berlebih-lebihan dan melewati batas. Sepatutnya cinta pada diri sendiri ini diimbangi dengan cinta pada orang lain dan cinta berbuat kebajikan kepada mereka.
2.      Manusia dan Keindahan
Keindahan itu adalah definisi yang menjadi sangat valid bila dan hanya bila terkait kepada sesuatu yang kita tidak miliki, Keindahan hanya sebuah konsep, yang baru bisa dikomunikasikan setelah mempunyai bentuk yang kongkrit.
Keindahan berasal dari kata indah, yang artinya bagus, permai, cantik, dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, (meskipun tidak semua hasil seni indahl, pemandangari alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di lereng gunung), manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh), rumah (halaman, peralatan rumah tangga dan sebagainya), suara, warna dan sebagainya. Keindahan adalah identik dengan kebenaran.
Manusia memiliki lima komponen yang secara otomatis dimiliki ketika manusia tesebut dilahirkan. Ke-lima komponen tersebut adalah nafsu, akal, hati, ruh, dan sirri (rahasia ilahi). Dengan modal yang telah diberikan kepada manusia itulah (nafsu, akal dan hati) akhirnya manusia tidak dapat dipisahkan dengan sesuatu yang disebut dengan keindahan. Dengan akal, manusia memiliki keinginan-keinginan yang menyenangkan (walaupun hanya untuk dirinya sendiri) dalam ruang renungnya, dengn akal pikiran manusia melakukan kontemplasi komprehensif guna mencari niolai-nilai, makna, manfaat, dan tujuan dari suatu penciptaan yang endingnya pada kepuasan, dimana kepuasan ini juga merupakan salah satu indikator dari keindahan.
3.      Manusia dan Penderitaan
Penderitaan adalah sebuah kata yang sangat dijauhi dan paling tidak disenangi oleh siapapun. Berbicara tentang penderitaan ternyata penderitaan tersebut berasal dari dalam dan luar diri manusia.
Faktor – faktor yang mempengaruhi penderitaan itu adalah faktor internal dan faktor eksternal. Eksternal datangnya dari luar diri manusia. Faktor ini dapat dibedakan atas dua macam; yaitu eksternal murni dan tak murni. Eksternal murni adalah penyebab yang benar – benar berasal dari luar diri manusia yang bersangkutan. Penderitaan itu tidak bukan merupakan akibat ulah manusia yang bersangkutan. Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif.
Penderitaan berasal dari  kata derita. Kata derita berasal dari kata bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau bathin, atau lahir bathin. Yang termasuk penderitaan itu ialah keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan, kekenyangan, kepanasan, dan lain – lain.
Penderitaan Sebuah Fenomena Universal
Penderitaan, memang tak hanya terjadi lantaran perang ataupun tingkah manusia agresif lainnya. Banyak hal yang sebenarnya yang bisa menjadi penderitaan manusia, bencana alam, musibah atau kecelakaan, penindasan, perbudakan, kemiskinan dan lain sebagainya. Selain itu penderitaan boleh juga dibilang sebagai fenomena yang universal.
4.      Manusia dan Keadilan
Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem ini menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama, kalau tidak sama, maka masing – masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelangggaran terjadap proporsi tersebut disebut tidak adil.
Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan pelakuan yang seimbang antara hak-hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntuk hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi hak nya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.
5.      Manusia dan Pandangan Hidup
Pandangan Hidup adalah suatu pedoman atau petunjuk hidup  yang  dipakai manusia berdasarkan pada pengalaman hidupnya.
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Akan tetapi yang terpenting, kita seharusnya mempunyai langkah-langkah berpandangan hidup ini. Karena hanya dengan mempunyai langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Adapun langkah-langkah itu ialah: mengenal, mengerti, menghayati, meyakini, mengabdi, mengamankan.
Pandangan Hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya, yaitu:
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama
2. Pandangan hidup yang berupa Ideologi
3. Pandangan hidup yng berupa renungan
6.      Manusia dan Tanggung Jawab serta Pengabdian
Tanggungjawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggungjawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Tanggungjawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tangungjawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
7.      Manusia dan Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak-gerik seseorang dalam situasi tertentu. Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakuatan. Menurut Sigmund Freud, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (objektif), kecemasan  neorotik dan kecemasan moril.
8.      Manusia dan Harapan
Harapan yang dibuat oleh hati Anda adalah impian Anda. Sedangkan harapan yang dibuat oleh pikiran Anda adalah rencana Anda. Dengannya, Anda tidak mungkin melihat jalan-jalan menuju ke tempat-tempat yang baik, bila hati Anda kosong dari harapan.
Harapan yang dalam adalah pembentuk kerendahan hati yang mudah menerima yang kecil dan yang sederhana – sebagai syarat bagi pencapaian yang besar dan yang sulit.
Harapan yang tinggi adalah pembentuk kesungguhan hati untuk menggunakan semua kekuatan dari keberadaan Anda – untuk mencapai yang tertinggi dari yang mungkin Anda capai.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan baik kepercayaan terhadap diri sendiri maupun kepercayaan kepada Tuhan YME. Agar harapan kita terwujud maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh manusia wajib berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan. Ada beberapa dorongan berbagai kepercayaan dan usaha untuk meningkatkan harapan di antara lainnya:
1. Kepercayaan terhadap diri sendiri
2. Kepercayan kepada orang lain
3. Kepercayan terhadap pemerintah
4. Kepercayaan kepada Tuhan

Cara Melestarikan Budaya yang Ada di Masyarakat


Ø  Kenali Budaya

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk melestarikan budaya yang telah ada. Hal pertama yang dapat dilakukan ialah mengenali budaya yang ada. Dengan mengenal budaya anda, paham apa saja budaya yang diwariskan nenek moyang, anda akan lebih mudah untuk melestarikan budaya anda karena anda telah benar-benar memahami sehingga mengerti bagaimana cara untuk menjaga budaya tersebut. Dalam hal ini, ada berbagai macam cara yang dapat anda lakukan untuk mengenali budaya anda :

1.      Mencari tahu tentang budaya anda

Jika anda memang belum benar-benar memahami budaya anda, hal yang harus anda lakukan ialah anda harus mencari tahu berbagai macam informasi yang berhubungan dengan budaya anda. Anda bisa mendapatkan informasi tersebut melalui bermacam-macam literatur seperti buku, ensiklopedi, atau bisa juga melalui surat kabar. Apalagi, saat ini, banyak literatur yang membahas mengenai budaya dan kebudayaan sehingga anda akan lebih mudah untuk mendapatkan informasi mengenai budaya anda.

2.      Mengikuti kegiatan budaya

Dalam mengikuti kegiatan budaya, sebaiknya anda terlibat langsung di dalam sebuah kontes misalnya sebab jika anda hanya mengikuti kegiatan budaya sebatas sebagai penonton atau peserta saja, anda tidak akan mendapatkan pengalaman yang mengesankan.

3.      Bergabung dalam komunitas

Jika anda ingin mengenal budaya Indonesia dan budaya di daerah anda khususnya, cara lain yang dapat anda lakukan ialah dengan bergabung dengan komunitas budaya yang ada di sekitar daerah anda. Ada berbagai hal yang akan anda dapatkan disini. Pertama, anda bisa lebih mengenal budaya anda sebab dalam sebuah komunitas, akan ada beberapa tokoh kebudayaan yang sering berkunjung untuk menambah pengetahuan anda atau bisa juga mereka bertukar pikiran dengan anda dan anggota komunitas lain tentang budaya untuk menghindari penyebab terjadinya tindakan penyalahgunaan kewenangan Lalu, untuk mempererat tali persaudaraan dan kekompakan dalam melestarikan budaya, sebuah komunitas akan membuat acara tertentu yang bertemakan budaya anda.

Ø  Ajarkan Budaya kepada Orang Lain


Setelah anda mengenal betul budaya anda, mulai dari sejarahnya sampai macam-macam kebudayaan yang lahir dari budaya tersebut, langkah selanjutnya yang harus anda lakukan adalah memberikan pengajaran kepada orang lain agar akan ada makin banyak orang yang mengenal budaya tersebut. 


1.      Mengajar di sekitar lingkungan anda


Untuk melakukan ini, kamu bisa membuka sebuah kelas khusus budaya.


2.      Mengajar di sekolah


Selain membuka kelas budaya di sekitar lingkungan anda, anda pun bisa berbagi pengetahuan tentang budaya dengan anak-anak sekolah.


Ø  Memperkenalkan Budaya ke Luar Negeri


Cara berikutnya yang dapat dilakukan untuk terus melestarikan budaya yang ada ialah dengan memperkenalkan budaya anda ke luar negeri. Mungkin bagi sebagian orang, hal ini cukup sulit. Namun, sebenarnya, hal ini sangatlah mudah untuk dilakukan apalagi dengan berbagai teknologi canggih saat ini. Jadi, ada berbagai hal yang dapat anda lakukan jika anda ingin memperkenalkan budaya anda ke luar negeri.


1.      Memposting kesenian lokal di media sosial anda


2.      Mengenakan produk budaya lokal anda di luar negeri


3.      Mengekspor barang hasil kesenian budaya lokal


Ø  Tidak Terpengaruh Budaya Asing


Untuk terus melestarikan budaya lokal yang kamu miliki, hal yang harus dilakukan adalah jangan sampai mudah terperngaruh dengan budaya asing. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pada era globalisasi ini, budaya asing sangatlah mudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat Indonesia karena peran Indonesia dalam ASEAN.


1.      Jadikan budaya sebagai identitas diri


Artinya ialah rasa bangga terhadap budaya lokal yang kamu miliki dan kelebihan Indonesia di mata dunia Internasional. Dengan rasa bangga itulah kamu tidak akan mudah terpengaruh dengan budaya asing yang masuk ke Indonesia.

2.      Memilah kebudayaan asing

Hal kedua yang dapat anda lakukan adalah dengan memilah dan memilih kebudayaan asing yang datang ke Indonesia. Nyatanya, tidak semua kebudayaan asing ini memberikan dampak positif terhadap budaya lokal.

Pengertian Ilmu Budaya Dasar Secara Universal




Ilmu budaya dasar adalah suatu ilmu yang mempelajari dasar dasar dan pengertian tentang konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris The Humanities. Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa Latin Humanus yang bisa diartikan manusiawi, berbudaya dan halus (refined). Dengan mempelajari The Humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Secara umum pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.

Pengetahuan Budaya (The Humanities) dibatasi sebagai pe­ngetahuan yang mencakup keahlian cabang ilmu (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian ini pun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang kahlian lain, seperti seni sastra, seni tari, seni musik, seni rupa dan lain-lain. Sedang Ilmu Budaya Dasar (Basic Humanities) sebagaimana dikemukakan di atas, adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Masalah-masalah ini dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities), baik secara gabungan berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya ataupun dengan menggunakan masing-masing keahlian di dalam pengetahuan budaya (The Humanities). Dengan poerkataan lain, Ilmu Budaya Dasar menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari ber­bagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

Menurut Prof Dr. Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :

1.      Ilmu-ilmu Alamiah ( natural science )

Ilmu yang bertujuan mengetahui keteraturan hukum yang terdapat di alam semesta ini, ilmu  ini menentukan analisis yang digeneralisasikan untuk mencari prediksi. Ilmu  ini tidak mungkin 100% benar dan 100% salah, kelompok ilmu alamiah yaitu : astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran dan mekanik

2.      Ilmu-ilmu Social ( social science )

Ilmu yangmempelajari interaksi/hubungan antara manusia. Dan ilmu ini tidak mungkin 100% benar, hampir mendekati kebenarannya,kelompok ilmu sosiologi yaitu : sosiologi, politik, demografi, psikologi, antropologi sosial, sosiologi hukum.

3.      Pengetahuan budaya (The humanities)

Pengetahuan Budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.

Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai hiding keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik,dan lain-lain. Sedangkan ilmu budaya dasar (Basic Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain, Ilmu Budaya Dasar menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan dalam mengkaji masalah masalah manusia dan kebudayaan.

Ilmu Budaya Dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Inggris disebut basic humanities. Pengetahuan budaya dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.

Budaya–budaya yang berlaku di dalam masyarakat


Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Negara Indonesia, terdiri dari beragam suku, bangsa, agama, dan budaya yang berbeda dan memiliki ciri khas masing – masing. Kebudayaan masyarakat di daerah tertentu akan berbeda dengan kebudayaan masyarakat di daerah lain. Karena setiap kelompok masyarakat memiliki aspek nilai yang berbeda.Seperti contoh budaya – budaya yang ada pada lingkungan masyarakat Indonesia berikut ini :
  •   Kebudayaan yang ada di Pacitan, Jawa Timur
-          Kecamatan Bandar : Petik Pari
Upacara adat Methik Pari dilakukan oleh masyarakat Kecamatan Bandar sebagai upacara permohonan dan rasa syukur kepada Tuhan. Upacara ini dilakukan menjelang panen tiba yaitu pada malam hari.
-          Kecamatan Nawangan : Kethek Ogleng
Tari Kethek Ogleng diciptakan oleh Pak Sutiman warga Desa Tokawi Kecamatan Nawangan. Tarian ini terinspirasi dari gerakan-gerakan kethek atau monyet.
-          Kecamatan Arjosari : Jaranan Pegon
Jaranan Pegon merupakan seni tradisional dari Desa Mangunarjo Kecamatan Arjosari. Kesenian ini dilaksanakan saat warga mempunyai hajatan.
-          Kecamatan Pacitan : Mantu Kucing
Upacara adat Mantu Kucing merupakan upacara adat meminta hujan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Purworejo Kecamatan Pacitan.
-          Kecamatan Kebonagung : Baritan
Baritan merupakan upacara adat untuk memohon kepada Tuhan agar memberikan keselamatan, dijauhkan dari pagebluk penyakit.
-          Kecamatan Tulakan : Jemblung Somopuro
Upacara adat ini untuk mengenang seorang seniman jemblung yang bertapa di Gua Somopuro.
-          Kecamatan Ngadirojo : Jangkrik genggong
Upacara adat Jangkrik Genggong merupakan upacara adat mewisuda anak laki-laki sebagai tanda bahwa anak tersebut telah beranjak dewasa dan boleh berlayar ke laut.
-          Kecamatan Sudimoro : Gembluk Kromomedjo
Upacara adat Gembluk Kromomedjo dilaksanakan untuk memperingati tragedi Geger Gunung Slurung.
-          Kecamatan Pringkuku : Ammos
Ammos merupakan cikal bakal seni kothekan lesung di Kabupaten Pacitan.  Hingga saat ini Ammos berkembang di seluruh kecamatan di Kabupaten Pacitan
-          Kecamatan Punung : Srumbung Mojo
Srumbung Mojo adalah sebuah tempat di kecamatan Punung yang dianggap bertuah. Hingga saat ini masih ada warga yang datang untuk nyadran (bersih kubur) dan ngluari ujar (menepati janji).
-          Kecamatan Donorojo : Ceprotan
Ceprotan merupakan upacara adat bersih desa yang dilakukan oleh masyarakat Desa Sekar.  Ceprotan biasanya dilaksanakan tiap Minggu Kliwon atau Senin Kliwon pada bulan Longkang atau Dzulkangidah.
-          Kecamatan Tegalombo : Badut sinampurno
Topi badut sebagai sarana upacara biasanya diritualkan untuk tulak bala, ruwatan, saat akan menikah atau akan dilaksanakan suatu hajatan.
  • Kebudayaan yang ada di Malang, Jawa Timur
-        Bahasa Walikan Malang berasal dari pemikiran para pejuang tempo doeloe yaitu kelompok Gerilya Rakyat Kota (GRK). Bahasa khusus ini dianggap perlu untuk menjamin kerahasiaan, efektifitas komunikasi sesama pejuang selain juga sebagai pengenal identitas kawan atau lawan. Jaman penjajahan, banyak pasukan Belanda yang menyusup menjadi mata-mata di dalam kelompok pejuang Malang. Mata-mata ini banyak yang mampu berkomunikasi dalam bahasa daerah dengan tujuan menyerap informasi dari kalangan pejuang GRK. Seorang tokoh pejuang Malang pada saat itu yaitu Pak Suyudi Raharno mempunyai gagasan untuk menciptakan bahasa baru bagi sesama pejuang sehingga dapat menjadi suatu identitas tersendiri sekaligus menjaga keamanan informasi. 
-          Topeng Malangan, Topeng ini sudah diperkenalkan sejak zaman kerajaan Gajayana kala itu. Para pemahat Topeng Malangan sudah turun temurun sampai sekarang, walaupun jumlahnya tidak terlalu melonjak banyak. Pada jaman dulu apresiasi pada Topeng Malang ini diwujudkan dengan bentuk pertunjukan saat ada acara tertentu seperti pernikahan, selamatan, dan hiburan pejabat tinggi kala itu. Topeng Malang sedikit berbeda dengan topeng yang ada di Indonesia, dimana corak khas dari pahatan kayu yang lebih kearah realis serta menggambarkan karakter wajah seseorang. Ada banyak ragam dari jenis Topeng Malang yang dibuat seperti karakter jahat, baik, gurauan, sedih, kecantikan, ketampanan, bahkan sampai karakter yang sifatnya tidak teratur.
  •  Kebudayaan yang ada di Tangerang Selatan, Banten
-  Bahasa masyarakat Tangerang Selatan sendiri memiliki keberagaman penggunaan bahasa seperti bahasa Indonesia, bahasa Jawa, Sunda, dan juga Betawi.
-          Tari Lenggang Cisadane
Merupakan tarian yang khas dan berkembang di kalangan masyarakat wilayah Tangerang. Kesenian ini merupakan jenis tarian baru yang berasal dari keberagaman budaya yang bercampur menjadi satu.
-          Kebudayaan Palang Pintu
Merupakan kebudayaan yang banyak dipengaruhi oleh kebudayaan masyarakat Betawi dan diselenggarakan pada saat upacara pernikahan di mana melibatkan dua orang tokoh pria yang saling beradu pantun dan juga melakukan adegan pencak silat dengan senjata sejenis golok.
-          Seni Lenong
Seni lenong juga banyak dipengaruhi oleh kebudayaan masyarakat Betawi yang amat kental. Hal ini disebabkan karena letak kota Tangerang Selatan yang sangat berdekatan dengan Jakarta sehingga budaya masyarakat Betawi sebagai masyarakat pendatang banyak mempengaruhi.
  • Kebudayaan yang ada di RT/RW daerah tempat saya tinggal
-         Setiap hari sabtu dan minggu, jam 06.30 – 09.00 WIB di lapangan ruko pendopo RW saya, rutin diadakannya senam pagi untuk para warga RT/RW tempat saya tinggal.
-          Setiap hari sabtu, setelah sholat subuh, rutin diadakan sarapan bersama di masjid At – Taqwa yang terletak di RW tempat saya tinggal. Siapapun yang melaksanakan sholat subuh disana, akan diberikan nasi bungkus, boleh untuk dimakan di masjid maupun dibawa pulang.
-          Setiap setelah pilkada atau pemilu atau pemilihan kepengurusan RT/RW atau setiap tahun sebelum bulan puasa, selalu diadadakan halal bihalal untuk menjalin silaturrahmi antar warga RT/RW tempat saya tinggal.
-          Setiap tahun sering diadakan tamsya bersama keluar kota untuk menjalin silaturrahmi
-          Setiap tanggal 17 Agustus, selalu diadakan lomba – lomba (kecuali saat bulan Ramadhan).